Selasa, 05 Agustus 2014

PENDIDIKAN



KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Karena dengan rahmat dan hidayatnya lah sehingga saya bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Saya meyadari sepenuhnya,bahwa dalam pengetikan karya tulis  ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati saya meminta kepada  para pembaca agar senantiasa memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan karya tulis ilmiah ini.

          Semoga amal dan niat baik atas bantuan semua pihak mendapat pahala dari ALLAH SWT. Dan semoga karya tulis ilmiah  ini menjadi bacaan yang bermanfaat ,Aamiin Ya Rabbal A’lamin.























DAFTAR ISI
Judul halaman .........................................................................................................................
Kata pengantar .........................................................................................................................
Daftar isi ...................................................................................................................................

BAB I: PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah ..........................................................................
B.     Rumusan masalah ....................................................................................
C.     Tujuan masalah......................................................................................

BAB II: PEMBAHASAN
1.      Pengertian Pendidikan
2.      Unsur-unsur Pendidikan
3.      Fungsi Pendidikan
4.      Tujuan Pendidikan
5.      Cabang ilmu Pendidikan
6.      Pendidikan di Indonesia
7.      Perbandingan Pendidikan Finlandia dengan Indonesia

BAB III: PENUTUP

Kesimpulan .............................................................................................
Saran ......................................................................................................
Penutup…………………………………………………………………
Daftar pustaka .........................................................................................

















BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Pendidikan adalah Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.

B.   Rumusan Masalah
a.     Apakah pengertian pendidikan menurut para ahli ?
b.     Bagaimana terbentuknya lembaga pendidikan ?
c.      Apakah cabang-cabang pendidikan itu
d.     Bagaimanakah pendidikan yang telah dicapai Indonesia ?
e.      Bagaimana perbandingan pendidikan antara Indonesia dengan Negara maju ?

C.   Tujuan Masalah

i.                   Untuk mengetahui asal-usul terbentuknya pendidikan.
ii.                 Untuk  memahami lebih lanjut apa tujuan serta unsur-unsur yang terdapat pada pendidikan.
iii.              Untuk menimbulkan rasa semangat serta motivasi diri masing-masing.
iv.              Agar menjadikan masyarakat Indonesia makmur aman serta sejahtera.




BAB II
LANDASAN TEORI

1.     Pengertian Pendidikan

·         Menurut para ahli
   Menurut Frederick J. Mc Donald, Pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat (behavior) manusia. Yang dimaksud dengan behavior adalah setiap tanggapan atau perbuatan seseorang, sesuatu yang dilakukan oleh sesorang.

     Menurut M.J. Langeveld, Pendidikan adalah setiap pergaulan yang terjadi adalah setiap
pergaulan yang terjadi antara orang dewasa dengan anak-anak merupakan lapangan atau suatu keadaan dimana pekerjaan mendidik itu berlangsung.

·         Menurut pakar agama

           Pendidikan Islam itu sendiri adalah pendidikan yang berdasarkan Islam. Isi ilmu adalah teori. Isi ilmu bumi adalah teori tentang bumi. Maka isi Ilmu pendidikan adalah teori-teori tentang pendidikan, Ilmu pendidikan Islam secara lengkap isi suatu ilmu bukanlah hanya teori.

     Pengertian Pendidikan pada umumnya perlu diketahui untuk dapat mengerti hal-hal yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Kristen itu sendiri. Dengan harapan Prndidikan Agama Kristen dapat memasuki seluruh kehidupan masyarakat majemuk tanpa kehilangan eksistensi dan kebenarannya yang berdasarkan Alkitab sebagai firman Tuhan.

·         Menurut Terminologi

      Pendidikan dalam bahasa Inggris adalah education. Kata bahasa Inggris (education) berasal dari bahasa Latin, yaitu ducare, yang berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin”. Dengan menambahkan e, berarti “keluar”. Maka, berdasarkan asal kata, pendidikan berarti “menuntun, mengarahkan dan memimpin keluar.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa           :

2.       Terbentuknya Lembaga Pendidikan

Mayarakat Indonesia yang tengah berupaya mengejar ketertinggalan dari budaya dan
perubahan social yang mengglobal, aspek manusia merupakan bagian yang sangat menentukan dari kehidupan berbangsa dan bernegara yang berharap memperoleh kemajuan dan perubahan. Salah satu syarat untuk itu, aspek yang perlu diperhatikan dalam mencermati keadaan manusia Indonesia adalah kualitas pendidikannya. Karena itu, pendidikan sangat besar manfaat dan peranannya dalam pembangunan nasional.

Ini artinya bahwa pendidikan bagi bangsa Indonesia adalah suatu proses upaya yang dilakukan secara sadar untuk selalu meningkatkan nilai perilaku individu masyarakat, dari keadaan tertentu ke suatu keadaan yang lebih baik. Karena itu, ditinjau dari segi historisnya, pendidikan terjadi dari unit yang paling kecil pada suatu masyarakat yaitu antara suami dan istri atau antara orang tua dengan anak-anaknya di lingkungan keluarga kemudian berproses sehingga terjadi pada keluarga yang lebih besar yang terdiri dari kakek, nenek, paman, bibi, dan beberapa anggota keluarga lain yang ada di lingkungan keluarga besar. Pada proses berikutnya, pendidikan terjadi di lingkungan masyarakat terbatas sampai ke lingkungan masyarakat yang terorganisasi yakni bangsa dan Negara. Dan segi historis inilah sehingga para ahli pendidikan mengklasifikasikannya ke dalam tiga bentuk yaitu pendidikan informal dimana proses dan bentuk pendidikan yang diselenggarakan di lingkungan keluarga. Pendidikan non-formal, proses dan bentuk pendidikan yang diselenggarakan di lingkungan masyarakat. Dan pendidikan formal, yaitu bentuk pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah atas dukugan keluarga dan masyarakat.

3.    Unsur-unsur Pendidikan
Definisi pendidikan di atas menunjukkan – langsung maupun tidak langsung – bahwa pendidikan mempunyai tiga aspek penting yang tidak dapat dipisahkan. Ketiga aspek yang dimaksud adalah subjek, objek dan sarana-prasarana pendidikan.

ü  Subjek Pendidikan (Pendidik)
Aspek pertama dalam dunia pendidikan adalah subjek pendidikan itu sendiri. Yang dimaksud dengan subjek pendidikan adalah pelaku pendidikan atau yang mengkominukasikan pendidikan kepada objek pendidikan.





ü  Objek Pendidikan (Peserta Didik)
Aspek kedua yang juga tidak bisa tidak ada dalam pendidikan adalah objek pendidikan. Objek pendidikan adalah murid yang menerima dan menjalani proses pendidikan yang dilangsungkan oleh subjek pendidikan atau pun yang dialami langsung oleh objek melalui pengalaman sehari-hari dan relasi objek dengan subjek dan objek lain serta relasi dengan alam (lingkungan).

ü  Sarana-Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan aspek penting dalam pendidikan. Dengan adanya sarana dan prasarana atau yang juga disebut sebagai media maka itu akan menolong proses pendidikan jadi efektif, efesian dan optimal.

4.     Fungsi Pendidikan
Sampai saat ini belum ada batasan yang formatif dan baku berkenaan dengan fungsi pendidikan. Akan tetapi jika dilihat dari definisi pendidikan itu sendiri, maka tampak bahwa fungsi pendidikan sangatlah komprehensif. Dilihat dari subjek dan objek pendidikan, maka dapat tampak bahwa fungsi pendidikan merupakan proses pendewasaan manusia secara utuh; dalam hal moral dan spiritual. Pendidikan berfungsi sebagai proses pembentukan pribadi.Dalam hal ini pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sistematis,  sitemik dan terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik.

ü  Fungsi Intrapersonal
Intrapersonal adalah kemampuan seseorang untuk mengenali diri sendiri secara utuh sebagai manusia yang berpribadi, berpikir, berkehendak dan berperasaan. Dalam proses pendidikan, seyogyanya pendidikan juga menyentuh masalah ini secara signifikan supaya pendidikan apapun yang objek terima dapat diaplikasikan tepat guna, dalam arti pendidikan diimplementasikan sebagaimana adanya dalam hidup sehari-hari. Pengenalan akan diri ini juga menolong setiap individu mengenal sesamanya (meskipun tidak sempurna). Intrapersonal juga menolong individu untuk mengerti dan mengetahui mengapa dan apa yang akan dipelajari dalam proses pendidikan. Misalnya seorang anak yang memiliki intrapersonal dapat mengerti apa arti pendidikan moral dalam hidup sehari-hari dan juga arti untuk masyarakat di sekitarnya.




ü  Fungsi Kognitif
Pendidikan juga berfungsi untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu dan kualitas kognitif setiap individu. Baik kognitif maupun intrapersonal – kemampuan mengenal diri secara utuh – merupakan dua hal yang penting dalam hidup manusia. Keduanya saling menunjang dan memperlengkapi. Itu sebabnya besar harapan dalam proses pendidikan kedua hal ini diperhatikan. Jangan sampai salah satu diabaiakan, akan tetapi keduanya seyogyanya diseimbangkan guna membntuk manusia yang utuh, yaitu manusia yang berkepribadian baik, bermoral, bertuhan dan juga manusia yang berpengetahuan.
5.     Tujuan Pendidikan
Sama halnya dengan fungsi pendidikan, tujuan pendiikan juga sangatlah luas. Tujuan pendidikan selalu diformulasikan dengan memperhatikan konteks budaya, kegamaan dan hal-hal lain yang yang berhubungan langsung ataupun tidak langsung kepada manusia dimana manusia itu berada. Namun demikian, beberapa tokoh pendidikan telah mencoba merumuskan tujuan-tujun pendidikan, dan beberapa diantaranya akan penulis dipaparkan dibawah ini.

Menurut Hamka tujuan pendidikan memiliki dua dimensi; bahagia di dunia dan di akhirat. Untuk mencapai tujuan tersebut manusia harus menjalankan tugasnya dengan baik yaitu beribadah. Oleh karena itu segala proses pendidikan pada akhirnya bertujuan agar dapat menuju dan menjadikan anak didik sebagai abdi Allah yang baik.

Sedangkan menurut Ki Hadjar Dewantara menunjukkan bahwa pendidikan diselenggarakan dengan tujuan membantu siswa menjadi manusia yang merdeka dan mandiri, serta mampu memberi konstribusi kepada masyarakatnya. Menjadi manusia merdeka berarti : (a) tidak hidup terperintah; (b) berdiri tegak karena kekuatan sendiri; dan (c) cakap mengatur hidupnya dengan tertib. Singkatnya, pendidikan menjadikan orang mudah diatur tetapi tidak dapat disetir[14]. Sedangkan menurut Jean Piaget sebagaimana yang dikutip oleh Thomas H. Groome dalam bukunya Pendidikan Agama Kristen (Christian Religious Education) mengemukakan bahwa:

“Tujuan Pendidikan yang utama adalah untuk menciptakan orang-orang yang mampu melakukan hal-hal baru, tidak hanya mengulangi apa yang generasi-generasi lain telah.”

6.     Cabang Ilmu Pendidikan

Ilmu pendidikan dibentuk oleh cabang ilmu yang terkait satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan. Masing – masing cabang ilmu pendidikan dibentuk oleh sejumlah teori.

Cabang – cabang ilmu pendidikan yang dimaksud adalah :
1.      Pendidikan teoritis
2.      Sejarah pendidikan dan perbandingan pendidikan
3.      Pengembangan kurikulum
4.      Didaktik metodik atau proses pembelajaran
5.      Media dan alat belajar
6.      Komunikasi dan informasi pendidikan
7.      Bimbingan dan konseling
8.      Evaluasi pendidikan
9.      Profesi dan etika pendidikan
10.   Kepemimpinan pendidikan
11.   Supervise pendidikan
12.   Perencanaan pendidikan
13.   Organisasi dan manajemen pendidikan
14.   Statistik dan penelitian pendidikan

7.     Pendidikan di Indonesia

v  Penilaian pendidikan di Indonesia
Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011:
The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, Senin (1/3/2011), indeks pembangunan pendidikan atau education development index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. EDI dikatakan tinggi jika mencapai 0,95-1. Kategori medium berada di atas 0,80, sedangkan kategori rendah berada di bawah 0,80.
Total nilai EDI itu diperoleh dari rangkuman perolehan empat kategori penilaian, yaitu:
  • Angka partisipasi pendidikan dasar,
  • Angka melek huruf pada usia 15 tahun ke atas,
  • Angka partisipasi menurut kesetaraan jender,
  • Angka bertahan siswa hingga kelas V sekolah dasar (SD).


8.      Perbandingan pendidikan Finlandia dengan Indonesia

·  Kualifikasi guru SD Indonesia masih mengejar setara dengan S1, di Finlandia semua guru
            tamatan S2.
·  Indonesia masih menerima calon guru yang lulus dengan nilai pas-pasan, sedangkan di   Finlandia the best ten lulusan universitas yang diterima menjadi guru.
·  Setiap anak diwajibkan mempelajari bahasa Inggris serta wajib membaca satu buku setiap                      minggu.
·  Sistem pendidikannya yang gratis sejak TK hingga tingkat universitas.
·  Wajib belajar diterapkan kepada setiap anak sejak umur 7 tahun hingga 14 tahun.

·  Selama masa pendidikan berlangsung, guru mendampingi proses belajar setiap siswa,
khususnya mendampingi para siswa yang agak lamban atau lemah dalam hal belajar. Malah terhadap siswa yang lemah, sekolah menyiapkan guru bantu untuk mendampingi siswa tersebut serta kepada mereka diberikan les privat.

·  Setiap guru wajib membuat evaluasi mengenai perkembangan belajar dari setiap siswa.
Jarang sekali guru di Indonesia yang menciptakan suasana proses belajar-mengajar itu menyenangkan (learning is fun) melalui penerapan belajar aktif. Bahkan lebih didominasi metode belajar  mengajar satu arah  seperti ceramah yang membosankan.Di Finlandia terbanyak guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan melalui implementasi belajar
aktif dan para siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil. Motivasi intrinsik siswa adalah kata kunci keberhasilan dalam belajar.















Bagaimana dengan siswa yang kurang cepat tanggap ? Mereka akan mendapatkan bimbingan yang lebih intensif. Inilah yang membuat Finlandia berhasil menyandang gelar Negara dengan pendidikan paling berkualitas di dunia.

Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk dan merupakan yang terbaik menurut OECD. Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan prilaku siswa membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa buku, dlsb. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha. Hmmm… sangat tercermin kalau guru di sana tidak menuntut anak didiknya untuk mengerjakan dengan hasil yang harus benar, para guru Finlandia menghargai setiap usaha dari siswanya.
           
            Nah, dari penjelasan diatas kita dapat menerawang bahwa      :
Bagaimana pendidikan di Indonesia…………………………………………..?
Bagaimana pendidikan Indonesia dengan Negara maju ……………………....?
Bagaimana tingkatan pendidikan  Indonesia terhadap negara2 lain…………..?

Maka dari itu, sebagai masyarakat Indonesia khususnya bagi para pelajar marilah kita juangkan negeri dan bangsa ini agar terus bisa berjaya .

Untuk mewujudkan itu semua siapa lagi yang akan melakukan itu kalau tidak kita bangsa Indonesia , tidak mungkin Amerika Serikat datang ke Indonesia untuk mengurusi semua yang ada di alam  ini, yang ada mereka akan berencana untuk menghancurkan tanah air ini.
Coba bayangkan…
 Tanah air kita, yang dipenuhi oleh beragam jenis Makhluk Hidup,tanahnya yang begitu subur,iklim tropis dan sumber daya alam yang sangat memenuhi, tapi kita tidak bisa untuk mengelola nya bukan SDM kita yang kurang, buktinya kita bertempat tinggal di Indonesia ini belasan juta jiwa,tetapi kenapa kita tidak bisa mengelola itu semua…????
Coba pikirkan...
Masyarakat Indonesia hanya banyak mengeluh, mengeluh, dan mengeluh…
Kalau semuanya mengeluh,, siapa yang akan bergerak…??
Apakah kita hanya terdiam pada keterpurukan ini…??
Apakah kita hanya bisa demon sana demo sini …??
Renungkanlah….
Bagaimana kita kedepan …??
Masa depan kita..??
Masa depan anak cucu kita..??
Cukuplah itu semua,,
Cukuplah hinaan yang dituangkan Negara lain untuk negeri kita…
Ayo bangkit !!
Bangkit !!
Bagaimana cara kita untuk bangkit ….???
PENDIDIKAN
Kenapa pendidikan… ??
Karena pendidikan lah langkah awal untuk mencapai kehidupan yang aman dan sejahtera
Fakta membuktikan..
Bahwa lebih enakan mana bekerja dengan otot apa dengan otak
Lebih enakan otak kan??
Kenapa ?? karena orang yang berpendidikan lah yang bisa bekerja dengan otak.
Tapi kalau yang bekerja dengan otot ??
Biasanya orang yang bekerja dengan otot itu tidak memulai pekerjaan dengan perencanaan,dia hanya mengerjakan pekerjaan nya itu dengan asal jadi.

Mana yang akan anda pilih otak atau otot
Berpendidikan atau tidak …???
Nah, sekarang itu yang akan menjadi pilihan anda…
            Tawakkal serta ikhtiar akan menghantarkan kita kepada pendidikan dan menjadikan kita menjadi rakyat yang demokratis, sejahera,damai,serta taat pada peraturan.  Aamiin ya rabbal a’lamin..

REMEMBER !!

“IMPIANKU ADALAH CITA-CITA KU”
“CITA-CITA KU ADALAH HIDUP KU”






BAB III
PENUTUP


A.   KESIMPULAN

Ilmu pendidikan dibentuk oleh cabang ilmu yang terkait satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan. Masing – masing cabang ilmu pendidikan dibentuk oleh sejumlah teori.


B.   SARAN
Mudah-mudahan karya tulis ilmiah ini berguna bagi kita semua dan apabila ada kesalahan  penulis  memohon/meminta saran  kepada  pembaca dalam  karya tulis ilmiah yang bertema pendidikan ini, serta menumbuhkan rasa semangat dan motivasi diri kita untuk mengubah hidup menjadi lebih baik melewati tahap pendidikan ini.



C.   PENUTUP

Sekianlah saya membuat karya tulis ilmiah  ini dengan sebagus mungkin apabila ada kesalahan teknik pada  karya tulis ini saya mohon maaf,atas partisipasi oleh pembaca saya ucapkan terima kasih.



“Assalamu A’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar